SERANG-SPJB.Com ,-- Kafe atau kedai kopi, tempat usaha yang menyajikan kopi biasanya menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama kelu...
SERANG-SPJB.Com,-- Kafe atau kedai kopi, tempat usaha yang menyajikan kopi biasanya menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga, sahabat atau orang-orang terkasih.
Berbeda dengan kedai kopi Lebjar yang berada di Taman Graha Asri 1, Kota Serang, yang merupakan milik dari dua orang anak muda asal Serang. Mereka menggagas kegiatan diskusi publik dinamainya dengan Lebjar Conection.
Dijelaskan Founder Lebjar Conection, Eri Sunarya mengaku merasa prihatin dengan keadaan saat ini, dimana ruang-ruang diskusi sudah hampir tidak terlihat lagi di tengah-tengah masyarakat, khususnya kaum muda dan mahasiswa.
"Lebjar Conection ini lahir di tahun 2023, dengan tajuk pojok diskusi umum, kami melihat perkembangan yang ada mahasiswa atau kaum muda kekurangan asupan diskusi yang membuat pengetahuan mereka bertambah semakin luas," kata Eri pada wartawan ditemui di cafe Lebjar, Minggu (12/11/2023).
Eri menjelaskan, dalam momentum kajian pertama yang disajikan adalah bertema budaya dibingkai dengan memperingati hari pahlawan tanggal 10 November 2023.
"Alhamdulillah untuk awal diskusi digelar pada Jumat sore, 10 November 2023, tema yang pertama kami angkat adalah tentang budaya, dimana anak muda atau mahasiswa sekarang terlihat mulai menjauh dari kecintaan terhadap budayanya sendiri, karena semakin derasnya arus kemajuan zaman dan banyaknya budaya asing yang masuk ke negeri kita terkhusus daerah kita sendiri," kata Eri.
Eri berharap, diskusi yang akan dilakukan setiap satu bulan sekali tersebut bisa memantik semangat dan optimisme kaum muda dan mahasiswa agar melihat dunia lebih luas dan tidak pragmatis dalam menghadapi segala macam perubahan yang ada.
Senada dengan Eri Sunarya, Co Founder Lebjar Conection, Farijal, seorang anak muda kelahiran Bojonegara, Kabupaten Serang, menjelaskan, PODIUM atau Pojok Diskusi Umum adalah wadah yang diciptakan untuk pengembangan pengetahuan bagi anak muda dan mahasiswa agar lebih terbuka melihat jendela ilmu dunia.
"Tema diskusi yang akan kami bahas disetiap pertemuannya sesuai dengan kondisi yang ada, menyesuaikan dengan perkembangan yang sedang bergulir dimasyarakat, harapannya dengan hadirnya PODIUM ini bisa menjadi jembatan aspirasi masyarakat khususnya kamu muda dan mahasiswa," kata Farijal.
Farijal menjelaskan, dengan salah satu buktinya, hasil dari diskusi awal tersebut, para pemantik yang berasal dari unsur budayawan, bersepakat menginginkan adanya perubahan terkhusus untuk budaya.
Perubahan yang dimaksud kata Farijal, para budayawan mendorong terciptanya Peraturan Daerah (Perda) Kebudayaan, sehingga budaya menjadi perhatian khusus pemerintah, guna melahirkan regulasi-regulasi yang mengayomi dan mendorong kemajuan budaya di daerah.
Perubahan yang dimaksud kata Farijal, para budayawan mendorong terciptanya Peraturan Daerah (Perda) Kebudayaan, sehingga budaya menjadi perhatian khusus pemerintah, guna melahirkan regulasi-regulasi yang mengayomi dan mendorong kemajuan budaya di daerah.
Untuk diketahui, diskusi publik pada hari Jumat (10/11/2023) tersebut bertemakan "Berdaya dan Berbudaya di Tanah Jawara" yang diisi oleh narasumber, TB. Mulyana, Dewan Penasihat Pusat DPP TTKKBI dan Sulaiman Djaya, Budayawan Banten, serta di moderatori oleh Arif Budi Kusuma, Direktur Pusaka Banten Wisata. /Red
Tidak ada komentar