SPJB.Com_PANDEGLANG,-- Kementerian Sosial Indonesia telah memulai proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino secara serentak ke...
SPJB.Com_PANDEGLANG,-- Kementerian Sosial Indonesia telah memulai proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino secara serentak ke seluruh wilayah Indonesia. Bantuan ini, senilai 400.000 rupiah, ditujukan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui mekanisme penyaluran melalui Bank Himbara (BRI) dan Kantor Pos Indonesia.
Pemerintah Pusat menunjukkan komitmennya untuk memberikan kepastian kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Kecepatan dalam penyaluran bantuan ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dan tepat sasaran, membantu meringankan beban ekonomi masyarakat di akhir tahun.
Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memitigasi dampak ekonomi yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca El Nino. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dukungan finansial kepada keluarga-keluarga yang terdampak secara langsung, membantu mereka menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi.
Dengan demikian, penyaluran Bantuan Sosial BLT El Nino menjadi langkah konkrit pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, menghadapi tantangan kondisi cuaca yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Keberlanjutan dan efektivitas dari program ini menjadi fokus penting, guna memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar mencapai sasaran dan memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat.
Namun faktanya tidak semulus apa yang di harapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), seperti yang terjadi di Wilayah Kabupaten Pandeglang, salah satunya di Desa Padamulya Kecamatan Angsana, Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di keluhkan sejumlah KPM. Pasalnya bantuan yang mereka terima dengan nominal Rp 400 ribu dari pihak PT Kantor Pos, diduga di potong oleh oknum Prades di Desa Padamulya sebesar Rp 200 ribu per KPM. Dengan dalih untuk masyarakat yang tidak mendapatkan.
Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah KPM, salah satunya sebut saja Jarsih (nama samaran), bahwa betul bantuan yang saya terima Rp 400 ribu dari pihak PT Pos, lalu di potong oleh oknum Prades Padamulya sebesar Rp 200 ribu dengan dalih untuk masyarakat yang tidak mendapatkan.
"Nerima dari Pihak PT Pos utuh Rp 400 ribu, namun setelah itu diarahkan oleh oknum Prades untuk setor kembali Rp 200 ribu ke oknum Prades yang sudah stanbay, dan itu pun di saksikan oleh Oknum Kades Padamulya," terang KPM yang namanya minta di samarkan kepada media
Lebih lanjut Jarsih menjelaskan, dan itu pun seluruh KPM yang menerima di potong dengan nominal Rp 200 ribu, ya mau gimana lagi pak, walaupun dengan rasa berat hati, karena bagi kami uang segitu sangat berarti.
"Karena setahu kami sebagai masyarakat kecil, dengan dalih apapun tidak di perbolehkan adanya dugaan pemotongan tersebut, terkecuali Langsung dari Penerima Manfaat yang memberikan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan dan itu pun seikhlasnya yang diberikan KPM," ucap KPM
Sementara, Toto Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang saat di mintai tanggapannya melalui pesan whatsApp, kamis (28/12/2023) kepada media mengatakan, di salurkan PT Pos sesuai nama yang tertera pada Penerima Bantuan El Nino
Sementara itu, Oknum Prades Desa Padamulya belum terkonfirmasi untuk di mintai hak Jawab dan Klarifikasinya
(Tim/Red)
Tidak ada komentar