SPJB.Com
SPJB.Com
Jakrata,- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lakon ini mengandung makna lahirnya simbol keadilan dan keberanian yang berhubungan dengan pelayanan publik.
"Tumurune Wiji Sejati, yang artinya turunnya tunas ataupun biji yang sejati yang unggul, yang mengandung makna lahirnya suatu simbol yang terkait dengan keberanian, keadilan, kejujuran," kata Sigit kepada wartawan.
Sigit menjelaskan, jajaran Korps Bhayangkara bisa mengambil filosofi dari lakon yang digelar. Diimplementasikan bersama TNI dan aparat penegak hukum lainnya, khususnya dalam mengamankan Pilkada serentak 2024.
"Sehingga penyelenggaraan Pilkada 2024 ini juga bisa berjalan dengan aman, lancar, dan stabilitas terjaga. Tentunya ini menjadi harapan kita semua sehingga hasilnya bisa menghantarkan Indonesia menjadi lebih baik," ungkap Sigit.
"Harapan kami juga Polri bisa melayani masyarakat lebih baik. Ini jadi bagian dari evaluasi, masukan, terus kita melakukan pembenaran," tambah eks Kabareskrim ini.Pagelaran wayang kulit ini didalangi tiga dalang dari institusi berbeda-beda. Yakni Ki Yanto, yang merupakan Hakim Agung, Ki Sri Kuncoro, perwira Polri berpangkat Ipda, dan Ki Harso Widisantoso, prajurit TNI berpangkat Mayor Angkatan Laut
Tidak ada komentar